Minggu, 20 April 2008

Bayang-bayang

Bayang-bayang berputar mengelilingi
Mengajak untuk kembali
Dan menyakinkan pasti akan kembali
Di antara kepedulian dan keacuhan
Di tengah kebisuan dan kediaman
Muncullah nuansa-nuansa paradox

Ketahuilah
'aku'mu memang akan kembali
tetapi bukan pada makhluk tempat kembalimu
'aku'mu hanya akan kembali pada Rabb al-Arbab
wahai bayang-bayang
Biarkan 'diri'mu sejenak dalam sunyi

Wahai para pecinta Kebenaran
Selama ego dan keinginan masih menghijab
Biarkan Dia mengikis kerak-kerak pemahaman lapukmu
Biarkan 'aku'mu larut dalam Kehampaan
Sejatinya 'diri'mu hanya makhluk lemah
Biarkanlah sejenak arungi 'jalan'

O para penerbit syair Cinta
Biarkanlah berkelana ke relung-relung dan sekat-sekat hati
Karena di sana masih ada citra keluasan dan kemandirian
Masih ada keterikatan
Masih belum seutuhnya suwung dan hampa

O para pengelana Cahaya
Biarkanlah Dia melepas semua bayang-bayang
Biarkanlah terbang tinggi
Membuncahkan isi jiwa
dengan bait-bait syair picisan tanpa alur
semata hanya nyala lilin

Siang nan sejuk, 21 April 2008

Tidak ada komentar: