Kududuk bersimpuh
mengamati leburnya jasad
ambyar menjadi debu
yang tinggal hanya seonggok kesadaran
yang kehilangan arah
pada suatu tempat tanpa nama
ditemani kesunyian
semua realitas yang aku banggakan
ternyata semu
akan hancur karena fana'
jiwa ini membumbung ke ufuk tinggi
kembali kepada Sang Pemilik
Sang Maha Mutlak
Yang Lahir dan Yang Bathin
Jelang siang, 02 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar