tag:blogger.com,1999:blog-48615725255402949592023-11-15T06:00:51.084-08:00Menapaki Jalan CahayaJejak dan catatan anak manusia menapaki perjalanan dan pembelajaran...akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-34938823486156820162008-05-01T23:21:00.000-07:002008-05-01T23:27:10.939-07:00Null-to-One, Sebuah Lompatan KesadaranKesadaran beragama secara mendalam ditilik dari ranah hati sebenarnya identik dengan bersemayamnya tauhid dan keimanan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan kualitas haqqul yaqin yaitu yakin seyakin-yakinnya dengan pengetahuan-Nya, sehingga tidak perlu pembuktian lagi oleh karena dalam proses pembuktian-Nya ternyata Dia telah memperkenalkan diri-Nya sendiri, dan dengan pengenalan-Nya ini, sifat-sifat-Nya menjadi permanen termanifestasikan kedalam hati makhluk menjadi sifat-sifat makhluk yang mengenal-Nya – dialah makhluk yang menjadi hamba Allah. <br /><br />Sehingga, jangan heran bilamana Anda mencapai kualitas keimanan haqqul yaqin, meskipun Anda bukan seorang sufi atau wali, Anda akan sangat tegar menghadapi segala macam kesenangan, kesusahan dan bencana yang paling mengerikan sekalipun. Dalam kacamata makhluk lainnya, mungkin bencana itu mengerikan, namun baginya itu dapat berarti banyak hal antara lain semakin teguhnya keimanan dan keyakinan kepada Kemahakuasaan Allah SWT, semakin merindukan-Nya, dan deskripsi lainnya yang sejatinya menunjukkan keridhaannya kepada semua kehendak Allah SWT.<br /><br />Siapa yang mengenali dirinya pada akhirnya akan memunculkan sikap ketiadaan dirinya (kepasrahan) dihadapan Allah SWT. Manusia harus meng-null-kan diri (mengosongkan diri) dari semua bentuk kebendaan maupun kehendak atau hasrat dirinya untuk mengenal Allah SWT sebagai satu-satunya yang kekal atau Realitas Absolut (al-Haqq). Meng-null-kan identik dengan tercapainya suatu kesadaran tingkat kuantum, atau dalam bahasa sufi makrifat, sehingga manusia akan fana didalam Kemahakuasaan Allah SWT. Fana dalam arti totalitas dirinya menjadi musnah (bahkan null) di hadapan Kemahakuasaan Ilahi. <br /><br />Karena itu, konsep relasi manusia-Tuhan saya sebut konsep null-to-one dimaksudkan sebagai upaya makrifat manusia untuk mengenal dan sampai kepada Allah SWT; dalam format yang lebih baku hal ini identik dengan prinsip mendasar tauhid yaitu “Laa ilaaha ilallaah”. Sedangkan dalam perspektif penciptaan maka berhadapannya manusia dengan Tuhan adalah refleksi atau cermin atas realitas dirinya yang menjadi citra kesempurnaan Tuhan.<br /><br />*Kutipan dari sebuah blog, lupa linknya :)akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-21991303849499769922008-05-01T21:32:00.000-07:002008-05-01T21:34:40.240-07:00Inikah Fana'?Kududuk bersimpuh<br />mengamati leburnya jasad<br />ambyar menjadi debu<br /><br />yang tinggal hanya seonggok kesadaran<br />yang kehilangan arah<br />pada suatu tempat tanpa nama<br />ditemani kesunyian<br /><br />semua realitas yang aku banggakan<br />ternyata semu<br />akan hancur karena fana'<br /><br />jiwa ini membumbung ke ufuk tinggi<br />kembali kepada Sang Pemilik<br />Sang Maha Mutlak<br />Yang Lahir dan Yang Bathin<br /><br />Jelang siang, 02 Mei 2008akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-61197209771086266712008-04-22T23:54:00.000-07:002008-04-22T23:57:03.438-07:00Dunia tanpa mata dan telingaBayangkanlah sebuah dunia tanpa mata. Yang terlihat hanyalah kegelapan <br />atau paling tidak keburaman. Semua penampakan yang ada di luar sana tidak ada <br />artinya. Serbuan cahaya yang terus menerus dalam spektrum frekuensi yang <br />dapat dilihat melalui mata normal juga tidak dapat diindera. Semua keindahan <br />pada alam, harta benda, dan manusia tidak dapat dinikmati. Itulah yang terjadi <br />jika Allah tidak mengaruniai nikmat mata.<br /><br />Bayangkanlah sebuah dunia tanpa telinga. Yang terdengar hanya keheningan, <br />bahkan denging suara di telinga pun tidak terdengar. Serbuan frekuensi dalam <br />spektrum suara yang dapat didengar juga tidak bisa diindera. Kenikmatan suara alam, <br />musik dan lagu tidak bisa dinikmati. Itulah yang terjadi jika Allah tidak <br />mengaruniai nikmat telinga.<br /><br />Tanpa mata dan tanpa telinga, apa jadinya? Kegelapan dan keheningan. Tidak <br />ada apa-apa di luar sana. Ini yang terjadi pada jiwa di awal perjalanannya di <br />alam dunia. Jiwa belum dibekali alat untuk mengindera dunia fana ini. Apa <br />perlunya dibekali indera? Untuk sebuah tujuan. Mengenal Allah. Setelah mengenal <br />Allah, mau apa didunia ini? Jiwa menunjukkan diri sebagai hamba yang patuh tunduk <br />kepada Allah semata. Apa bukti ketundukan ini di dunia? Bersyukur dengan <br />karunia dunia, mencari rizki untuk dinafkahkan di jalan Allah. Beribadah kepada <br />Allah. Bagaimana cara beribadah. Kenalilah Rasulullah dan dua warisannya, yaitu <br />Al-Qur'an dan Hadist. Bertaqwalah di manapun berada. <br /><br />Lalu bagaimana mensikapi semua kejadian di dunia ini?<br />Sikapi semua kejadian sebagaimana adanya, Lalu gunakan pendekatan syar'i <br />(hukum Allah) untuk menilai baik dan buruknya. Jangan mencoba menilai baik dan buruk <br />hanya dari rasionalitas dan perasaan subjektif semata. Betapapun keras kita mengusahakan atau menghindari sesuatu, kejadian yang kita terima adalah ketetapanNya. Sesungguhnya semua kejadian <br />ini milikNya dan hanya kepadaNya semua dikembalikan. Ketika ikhtiar dengan jihad telah diusahakan, maka bertawakallah. <br /><br />Jadilah saksi atas kekuasaanNya, keindahanNya, karuniaNya, nikmatNya yang <br />tercurah ke diri kita. <br /><br />Dengan adanya hidup di dunia ini, sang ruh belajar mengenali Tuhannya, <br />Nabinya, dan dirinya sendiri. Sehingga ketika tiba waktunya kembali kepada Tuhannya, sang jiwa telah siap dan bertanggung jawab atas semua perbuatannya di dunia dan menuju Tuhannya dengan tenang tanpa rasa kuatir dan rasa takut. <br /><br />Medio Maret 2007akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-68138103015679123912008-04-20T23:02:00.000-07:002008-04-20T23:04:08.193-07:00Bayang-bayangBayang-bayang berputar mengelilingi<br />Mengajak untuk kembali<br />Dan menyakinkan pasti akan kembali<br />Di antara kepedulian dan keacuhan<br />Di tengah kebisuan dan kediaman<br />Muncullah nuansa-nuansa paradox<br /><br />Ketahuilah<br />'aku'mu memang akan kembali<br />tetapi bukan pada makhluk tempat kembalimu<br />'aku'mu hanya akan kembali pada Rabb al-Arbab<br />wahai bayang-bayang<br />Biarkan 'diri'mu sejenak dalam sunyi<br /><br />Wahai para pecinta Kebenaran<br />Selama ego dan keinginan masih menghijab<br />Biarkan Dia mengikis kerak-kerak pemahaman lapukmu<br />Biarkan 'aku'mu larut dalam Kehampaan<br />Sejatinya 'diri'mu hanya makhluk lemah<br />Biarkanlah sejenak arungi 'jalan'<br /><br />O para penerbit syair Cinta<br />Biarkanlah berkelana ke relung-relung dan sekat-sekat hati<br />Karena di sana masih ada citra keluasan dan kemandirian<br />Masih ada keterikatan<br />Masih belum seutuhnya suwung dan hampa<br /><br />O para pengelana Cahaya<br />Biarkanlah Dia melepas semua bayang-bayang<br />Biarkanlah terbang tinggi<br />Membuncahkan isi jiwa<br />dengan bait-bait syair picisan tanpa alur<br />semata hanya nyala lilin<br /><br />Siang nan sejuk, 21 April 2008akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-51667379188616958802008-04-20T20:36:00.000-07:002008-04-20T20:39:06.669-07:00Pasrah dalam CahayaSerahkan semua urusan kepada Allah<br />Hiduplah dalam kekinian<br />Jangan risaukan apa yang telah lewat <br />dan apa yang ada didepanmu<br />Biarkan kehendakNya mengalirimu<br />dan mengajarimu Jalan Kebenaran<br /><br />Sesungguhnya kau tak memiliki apapun<br />dan tak kuasa atas apapun<br />Cukuplah kau berserah diri padaNya<br />karena Dia jualah yang akan mencukupimu<br />Renungkanlah o pejalan fakir<br />Masukilah relung-relung kesunyian hatimu<br /><br />Jiwa-jiwa ini ada dalam genggamanNya<br />bahkan bersitan hati sebesar zarah<br />tak luput dari IlmuNya,Yang Maha Meliputi<br />Ambilah hikmah tersirat dengan bashirahmu<br />pada setiap fenomena lahir<br />yang menyapa tiada henti<br /><br />Biarkan cahayaNya mengalir<br />menerangi setiap sudut nuranimu<br />hingga kegelapan berganti terang cahaya<br />Singkirkan ego dan keinginanmu<br />Sambutlah Harta Yang Terpendam<br />Biarkan cahaya itu memancar ke alam raya<br /><br /><br />Jelang siang, 21 April 2008akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-27877536346633511932008-04-17T21:13:00.000-07:002008-04-17T21:16:25.120-07:00Doa Seorang HambaYa Allah ampunilah <br />kesilapan-kesilapan<br />gerak liar dan sombong<br />keingkaran dan ketidaktundukan<br />yang masih saja aku perbuat<br /><br />Ya Allah<br />Kaulah pengisi nuansa hati<br />penyejuk jiwa<br />sebaik-baik pelindung<br /><br />Ya Allah<br />kepadaMu<br />luruh dan fanaku<br />bukalah hijab dan liputi aku<br />cahayai qalbku dengan NurMu<br /><br />Ya Allah<br />Beri aku kekuatan<br />untuk selalu ridho pada ketentuanMu<br />untuk pasrah pada ketetapanMu<br />untuk selalu berada di sisiMu<br /><br />Ya Allah<br />cahayaMu di barat dan timur<br />pada setetes embun pagi<br />pada sehelai daun kering layu<br />pada setiap bagian terkecil alam semesta<br /><br />Ya Allah<br />beri aku daya<br />agar shalat dan ibadahku hanya untukMu<br />agar hidup dan matiku hanya buatMu<br />agar hanya Engkaulah tujuanku<br /><br />Ya Allah<br />Kau ajari aku bagaimana berkasih sayang<br />untuk selalu menerima apanya<br />untuk selalu memberi tanpa berharap<br />Kaulah guruKu<br /><br />Ya Allah<br />Tlah kau perlihatkan padaku<br />Rahman dan RahimMu<br />ketundukan pada semua ciptaanMu<br /><br />Ya Allah<br />Biarkan aku selalu disisiMu<br />Jangan lagi jauh dariku<br />Tetaplah disini<br />Menemaniku<br /><br /><br /><em>jelang siang, 18 April 2008</em>akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4861572525540294959.post-59261795330983660762008-04-14T20:20:00.000-07:002008-04-14T20:36:52.213-07:00Lurus dalam Jalan CahayaTetaplah lurus di jalanKu<br />apa yang tidak kau inginkan pun aku berikan kepadaMu<br />nikmatilah rasa syukur yang ada di dadamu<br />demikianlah Aku mengalirkannya kepadamu<br /><br />Jangan larut dan terpukau oleh dunia<br />Dunia sengaja Aku ciptakan untuk ujian bagiMu<br />agar engkau dapat membedakan antara Haq dan bathil<br />dengan Cahaya petunjukKu<br /><br />Sirnakanlah wujudmu<br />Mendekatlah kepadaKu dengan sepenuh hati<br />Cukuplah Aku sebagai penolongmu<br />Karena Aku ada dimanapun kau ada<br /><br />Merasa cukuplah atas semua rezeki yang Aku berikan<br />bersyukurlah atas ketenangan bathin yang Aku alirkan<br />karena puncak kebahagiaan seorang hamba<br />adalah saat-saat dia bersamaKu<br /><br />pagi cerah, 15 April 2008akmalhttp://www.blogger.com/profile/13179317063792257439noreply@blogger.com2